GPIB MARANATHAJEMAAT

LAHIRNYA SEBUAH KERINDUAN

 Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia–sialah usaha orang yang membangunnya.  Mazmur 127 : 1a.

Firman Tuhan ini sangat relevan dengan pertumbuhan GPIB Maranatha. Kalau bukan Tuhan yang berkarya, GPIB Jemaat Maranatha DKI Jakarta, tidak akan terwujud dan bertumbuh seperti sekarang. Sesungguhnya kehadiran Jemaat Maranatha merupakan cerita panjang tentang  bagaimana  Tuhan  berkarya. Tuhan menyatakan kasih dan mujizatNya dan bagaimana Tuhan menyertai jemaat dan gerejaNya dalam setiap jengkal cerita dan waktu. 

GPIB Maranatha lahir dari sebuah kerinduan dari jemaat Pniel Rating Tanah Tinggi yang ingin dapat beribadah sendiri di eks kapel Belanda yang ada di Tanah Tinggi. Jemaat ini dilembagakan setelah memenuhi kriteria:

  • Sekurang–kurangnya harus mempunyai 75 Kepala Keluarga.
    • Adanya wilayah pelayanan yang batas hunian warga jemaat jelas.
    • Memiliki Majelis Jemaat yang bertanggung jawab.
    • Ekonomi warga jemaat dapat memenuhi biaya rutin setiap bulan

Wilayah pelayanan GPIB Jemaat Maranatha meliputi Tanah Tinggi, Cempaka Putih, Kalibaru, Kemayoran, Cempaka Baru. Dalam perjalanan pelayanan, wilayah ini kemudian terus berkembang dengan adanya pemekaran wilayah Elim dan masuknya  jemaat di wilayah Kodamar dan Sunter.

GPIB Jemaat Maranatha lahir pada tanggal 31 Oktober 1968, tepat 20 tahun sejak berdirinya GPIB. 

ARTI KATA MARANATHA

Di Lingkungan GPIB, setelah nama Immanuel, nama Maranatha adalah nama favorit.  Terbukti nama ini dipakai oleh 15 Jemaat GPIB, dari 326 Jemaat  GPIB di seluruh Indonesia.

Apa sesungguhnya arti Maranatha? Maranatha berasal dari dalam bahasa Aram yang berarti Tuhan kami, datanglah. Istilah ini ditemukan dalam 1 Korintus 16:22. 

Lalu apa arti nama Maranatha bagi jemaat dan gereja? 

Nama Maranatha membuat jemaat bersiap sedia menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua dengan hidup seturut kehendakNya.

PERKEMBANGAN GPIB JEMAAT MARANATHA, DKI JAKARTA

Jemaat GPIB Maranatha terus berkemang dan bertumbuh dengan 6 sektor yang penuh warna. Pelkat pelkat dan Komisi secara aktif terlibat dalam gerak langkah pelayanan gereja. Paduan Suara, doa pagi, ibadah kreatif mewarnai dinamika pelayanan.  Pun kehadiran Yapendik Maranatha dalam pelayanan pendidikan merupakan salah satu ekspresi Jemaat Maranatha dalam melaksanakan amanat Agung Tuhan Yesus.

Arahan dan kepemimpinan pendeta tentu saja mewarnai pertumbuhan dan dinamika jemaat.

Berikut adalah nama nama pendeta yang pernah melayani GPIB Jemaat Maranatha:

  1. Pdt. AJR. Toelle STh.  – KMJ  1971 – 1975. 
  2. Pdt. Z.M. Pattipeiluhu, SmTh.  – KMJ. 1978-1983 Merangkap Ketua Yapendik
  3. Pdt. J.S. Panduu, STh. – KMJ 1983 – 1984 
  4. Pdt. Paul Hendrik Sapulette STh. – KMJ 1984 – 1988.
  5. Pdt. Lexy Rocky Muaya STh. – KMJ 1988-1992
  6. Pdt. Meiske Catherien Kolanus Paransi  MMin. – PJ  1991 – 1995.
  7. Pdt. Benyamin Simauw  STh. – KMJ 1992 – 1996.
  8. Pdt. Surung Timotius Simatupang BTh. – PJ 1995 – 2000 
  9. Pdt. Semuel Theofilus Kaihatu MTh. – KMJ  1999 – 2001
  10. Pdt. Martinus Tetelepta MMin – KMJ 2001–2006.
  11. Pdt. Ida Anni Lontoh STh. –  KMJ 2006–2011.
  12. Pdt Lucya Toisuta Pelima STh. –  KMJ 2011- 2016
  13. Pdt. Andar Maitimu STh.  –  KMJ 2017 -2018

Adapun Ketua Majelis Jemaat GPIB Maranatha sekarang adalah  Pdt. Moerwanto Moesamo STh. Mmin. yang bertugas mulai tahun 2018. Jemaat Maranatha saat ini juga mendapat kepercayaan  menerima Vikaris. Marco Kumendong STh, menjalani masa Vikariatnya yang kedua. Kiranya Nama Tuhan selalu dimulyakan di GPIB Maranatha. Amin.