BERITA UTAMA

Mencari Pemimpin GPIB Yang Visioner (27)

Pdt. Bendjamin Louhenapessy: “Saya Siap Bersinergi“

Jakarta, mupeljakartapusat.org – Mau dipilih silahkan, ngak dipilih – ngak jadi masalah, masa kerja saya enam tahun lagi, saya tidak terlalu ambisi dan jika Tuhan berkenan saya jadi Ketua I MS.GPIB – XXII, saya siap.

Disatu sisi saya bukan orang yang executive, saya orang lapangan itu basic saya, semangat melayani, tantangan untuk GPIB selalu siap dimanapun Tuhan menempatkan saya dan soal nanti Tuhan mau memberikan yang lebih lagi, itu kehendak-Nya dan kalau Tuhan memberikan saya melaksanakan tidak pernah menolak dan saya sudah punya pengalaman pelayanan baik itu sebagai Ketua I di Mupel Lampung, Kalimantan, Jateng-DIY dan sebagai Ketua Mupel di Makassar.

Pada prinsipnya kita akan melanjutkan apa yang telah dirintis oleh teman-teman supaya tidak ada sesuatu yang bertolak-belakang, tetap pada jalurnya untuk GPIB kedepan, duduk bersama secara organisasi, jadi bukan ide dari satu orang tetapi bagaimana sebagai kolektif kolegial berjalan bersama dan saling menopang.

Dan harus diakui tidak semua orang sama secara pribadi dalam memimpin, namun kita tidak boleh memutuskan apa yang sudah dilaksanakan, melainkan semaksimal mungkin apa yang sudah dikerjakan tidak berhenti pada satu sisi, terus berkembang dan biarkanlah orang melihat ini berkelanjutan pelayanan di GPIB. Jadi nantinya yang dilihat lembaganya, orang cuma bekerja meneruskan. Namun yang terjadi di GPIB ketika seseorang ditempatkan sebagai KMJ, dia mau atur dan dia punya mau, padahal GPIB sudah punya aturan yang sama dimanapun, seharusnya itu yang dikembangkan, tapi dalam dirinya pokoknya saya datang apa yang bisa saya dapati.   Prinsip saya dalam melayani tidak seperti itu, seharusnya saya datang apa yang bisa saya beri dan kalau kita lurus dalam pelayanan, berkat itu tidak akan lari kemana-mana.    

Persaingan kompetisi di Bidang II untuk menjadi Ketua I  itu wajar,  semua punya potensi, semua punya kelebihan dan pasti punya kekurangan tapi biarlah waktu yang berbicara dan kita lihat visi misi-nya apakah berdasarkan kemauan sendiri atau visi misi yang sudah digariskan GPIB, karna masing – masing pendeta punya cara untuk pendekatan, tapi visi misi itu tetap satu yaitu visi – misi GPIB.

Kita berharap pemilihan Fungsionaris Majelis Sinode GPIB – XXII melalui PSR. di Makassar – 2025,   bisa berlangsung secara jujur dan kita percaya siapapun yang terpilih itu berarti Tuhan yang mau pakai  dan kita jangan berjalan sendiri-sendiri, terus mengumandangkan sun-hodos, sehingga masing–masing ketua yang terpilih  bisa berjalan ber – sinergi, tidak menunjukkan Ke–egoan–nya.(JP)