Pdt.Ruben Persang: “Harusnya Gelisah dan Resah“
Jakarta, mupeljakartapusat.org – Adrenalin kita dipacu untuk terus bergerak, bergelora, termotivasi bahkan terkadang melebihi daya bagi mereka yang sangat ambisius, kontrol diri harus tetap dijaga, tetap tenang, why, karna perhelatan akbar di Makassar bukan sekuler, remember.
Langkah kaki jangan terhenti karna perbedaan pilihan tapi ini lebih memperkaya khasanah, perbedaan itu merupakan Anugerah Ilahi dan patut kita syukuri dan jangan ada jarak karna berbeda, namun semakin lebih mempererat karna didalam kebhinekaan tersebut ada Tuhan yang berkarya.
Sebelum acara Doa dan Dialog Jelang PSR.GPIB Ke–XXII, penulis berbincang-bincang By WA.Call. with Pdt. Ruben Persang, 5 Mei 2025 sebagai KMJ GPIB Jemaat ’Immanuel’ Jakarta dan Ketua Dept.TPG GPIB. Berikut petikan wawancaranya:
Mengapa bisa muncul dialog seperti ini ?
Agenda lima tahunan harus diakui orientasinya adalah bicara soal jabatan, bicara soal posisi, tapi bicara yang lebih besar tentang gereja ini sering kali abai, karna itu Dept. Teologi sebelum PST. kami menggumuli, lalu kami bawa ke PST sebagai program.
- Sebagai gereja kita membawa semua persiapan, pelaksanan sidang sinode raya, materi , semua stake holder yang ambil bagian perlu bertelutlah kepada Tuhan.
- Mendorong untuk semua tidak terkecuali untuk mengambil bagian menggumuli dan memikirkan gereja GPIB kedepan seperti apa, jadi kita tidak berpikir kerdil, orientasi yang sektarian tapi justru sebaliknya menerapkan semangat ber-SunHodos, berpikir, bergumul dan melaksanakan bersama.
- Program Doa dan Diaolog diharapkan melibatkan semua keluarga besar GPIB baik via onsite maupun online dan akan berlangsung enam kali pertemuan yang pertama awal Mei di Jakarta , kemudian di Medan, lalu di Jogyakarta, Balikpapan, Bali dan terakhir di Makassar, Bulan September sebulan sebelum PSR.
Mengapa acara ini tidak publish satu minggu sebelumnya ?
Semua dengan kesibukannya, baik itu di jemaat, Mupel dan Sinodal, sebenarnya dilaksanakan harusnya bulan April yang pertama, tapi terkendala oleh banyak hal, akhirnya kita sepakat hari ini, kita mau kegiatan ini didukung dengan kebersamaan dan tidak menjadi beban, dan dapat dinikmati untuk seluruh jemaat GPIB dari sabang sampai Mataram dan dari Nunukan sampai Cilacap, dan bisa menggaung ke ruang- ruang pendengarannya orang-orang GPIB .
Mengapa dialog ini cepat muncul atau ada ngak relevansinya dengan yang telah diviralkan oleh Mupel Jakarta Pusat ?
Kalau dibilang hubungannya pasti ada, 22 para kandidat FMS.GPIB-XXII yang sudah direkomendasikan, kita doakan mereka supaya motivasi, orientasi, memberi diri dimurnikan,. Kegiatan ini paling tidak ada connectionnya, link atau web, artikel online yang ada di GPIB , khususnya juga yang ada di Web Jakarta Pusat, jadi yang mengambil keputusan bisa melihat ada putra–putri GPIB yang memberi diri.
Dialog mungkin membahas salah satunya persidangan yang akan datang, tapi mungkin normal–normal aja, apa isi dialog ini ?
Jadi kita mulai dengan Ibadah yang mana pelayan firmannya Pdt.Sihombing kemudian Sosialisasi Tata Ibadah PS – 2021 oleh Pdt. Debbie Tohatta, Ketua Bidang Liturgy dan Music Gerejawai, lalu Pdt.Ruben akan menyampaikan pokok – pokok pikiran apa yang melatarbelakangi kegiatan ini mendengar apa yang disampaikan oleh peserta dan dikompilasi serta ditutup doa bersama.
Apakah yang sudah dilakukan di Jakarta Pusat, ini menjadi referensi ?
Mau mengembalikan soal revitalisasi dan redefenisi, kita kembalikan kepada pemahaman dasarnya, bahwa kalau kita memahami kitab kajian dari pekerjaan anugerah Tuhan, siapa kita !! Mohon maaf kalau untuk personal atau kelompok yang masih terpenjara dengan cara berpikir sektarian mungkin tidak akan suka, tapi ngak apa-apa!! Kita tetap maju bersama – sama, menang-kan relative, tetapi anugerah dari Tuhan itu kan sama dan jika kita punya kesadaran, kedewasaan bersama itu bagus akan jauh lebih optimal pelayanan GPIB di Indonesia dan harusnya membuat kegelisahan dan keresahan acara ini. Sebagai reminder acara doa dan dialog ini berlangsung secara online dan onsite dengan para undangan dari Mupel Jakarta (5), Mupel Banten, Mupel Bekasi dan Mupel Jabar 2. We Can Change.(JP)