Mencari Pemimpin GPIB Yang Visioner (10)
Pdt.Eric Edwart Hetharia: ”QUO VADIS GPIB”
Jakarta, mupeljakartapusat.org – Setelah kurang lebih sepuluh tahun mengerjakan tugas panggilan dan pelayan di Departemen Germasa, saat ini sudah berjalan dengan baik, namun ada hal yang harus dibenahi. Citra dan image GPIB, tentunya GERMASA punya tugas dikenal tidaknya GPIB, sejauh mana Germasa dengan karyanya sedemikian rupa, sehingga setiap orang mengetahuinya. Di lapangan banyak orang tidak terlalu mengenal GPIB tidak seperti Katolik dan di kancah nasional begitu pula, seharusnya kita kalau Protestan.
Dalam mencapai posisi sebagai Ketua II MS.GPIB – XXII, merupakan hal yang tidak mudah, namun semua punya kesempatan untuk maju, kita bicara visi – misi, apa yang sudah dikerjakan, apa yang selanjutnya akan kita kerjakan dan bertarung, berkompetisi secara fair.
Pengalaman sebagai Panitia Pemilihan MS.GPIB – XX dan XXI, merupakan modal yang sangat berharga dan banyak hal yang saya ketahui bagaimana menjelang pemilihan itu. Kita itu seperti Partai Menjelang Pemilu, black campaign, orang saling menjatuhkan satu sama lain, supaya dia bisa kelihatan lebih tinggi dan rendahkan yang lain, kalau diluar dari gereja, pelayanan ngak apa – apa. Black Campaign tidak bisa di ingkari, bukan bicara tahun 2015 – 2020 dan tahun 2021 – 2025, saat inipun sudah ada dan ini yang saya kurang setuju!
Saya yakin dan percaya kalau Tuhan berkenan dan berkehendak, kita tidak perlu lakukan apapun, dan saya pernah diskusi dengan para senior dan saya katakan mau dibawa kemana GPIB ini! Kalau hari ini kita masih bicara soal primordial yang sempit, masih bicara soal suku, masih bicara almamater, masih bicara angkatan dan masalah identitas, QUO VADIS GPIB.
Biarlah orang yang akan duduk dan menjadi FMS.GPIB – XXII adalah figur yang bukan hanya punya integritas, kredibilitas tapi juga punya kapabilitas yang akan melanjutkan yang masih kurang perhatian seperti evaluasi, monitoring, regenerasi dan kaderisasi.(JP)